Selasa, 15 April 2014
Penolakan hasil Pemilu di Sabang semakin kuat
SABANG – Sepertinya aksi tolak hasil
Pemilu di Sabang bukan gertak sambal belaka. Setelah beberapa hari lalu
pernyataan dilayangkan melalui surat kini mereka mulai mengarahkan massa.
Seperti yang
terjadi hari ini, Senin (14/4). Ratusan kader dan simpatisan dari 13 partai
yang menolak hasil Pemilu mendatangi kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP)
Kota Sabang. Mereka memprotes hasil Pemilu yang dinilai sarat kecurangan.
Massa datang
sejak pukul 10.00 Wib. Mereka mengusung spanduk bertuliskan penolakan hasil
Pemilu dan menuntut ulang. Mereka dikawal ketat oleh polisi anti huru-hara.
Beberapa jam
berada di luar Ketua KIP dan Panwaslu tak bersedia menemui demonstran.
Akibatnya massa menjadi panas dan meneriakkan agar Ketua KIP keluar. Aksi ini
sempat terjadi dorong-mendorong dengan pasukan keamanan.
Dalam orasi
tersebut sempat terdengar teriakan kata-kata tak suka terhadap salah satu
partai lokal.
Sebagaimana
diberitakan AJNN sebelumnya, sebanyak 13 partai politik peserta Pemilu 2014
menolak hasilnya, pasalnya menurut mereka Pemilu di Sabang sarat pelanggaran
dan tidak demokratis.
Hanya dua
partai yang tidak ikut, yaitu Golkar dan partai Aceh.
Kata Irman
Yusuf Sekretaris Partai Hanura, mereka menemukan dibeberapa TPS melanggar PKPU
No. 26 Tahun 2013 pasal 48, yaitu KPPS melakukan penghitungan suara yang
dimulai dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR, DPD.
Bahwa KPPS
membagikan formulir C-1, C-2, dan C-3 dan DPT kepada Saksi di TPS dari Partai
Politik dilakukan setelah rekapitulasi penghitungan suara, sehingga Saksi tidak
dapat menjalankan tugasnya dengan baik, bahkan ada beberapa KPPS yang melarang
Saksi untuk mendapatkan dan mengisi formulir C-1 dengan dalih di isi oleh KPPS
saja.
Bukan hanya
itu, kejanggalan lain kata dia keseluruhan Linmas TPS di Kelurahan Cot Ba’ U
mengundurkan diri secara bersama tepatnya pukul 11.00 WIB di kantor keuchik
setempat yang disaksikan langsung oleh keuchik dan ketua KIP Kota Sabang dan di
TPS lainnya Linmas tidak standby dalam proses pemungutan dan penghitungan
suara.
“Terjadinya
kekurangan kertas suara pada saat berlangsungnya proses pemungutan suara di TPS
Blang Garot, Paya Seunara sebanyak 79 Lembar. Hilangnya kertas suara ini
memunculkan tanda tanya yang besar dari Saksi TPS yang bertugas di TPS
tersebut,” kata Irman.
Selain itu,
maraknya politik uang yang dilakukan oleh tim sukses calon kata dia telah
mencederai motivasi pemilih untuk memilih dengan hati nurani.
M.YANIS – ZUL
Sumber :
http://www.ajnn.net/2014/04/penolakan-hasil-pemilu-di-sabang-semakin-kuat/#!prettyPhoto
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar